BUKU KEHAMILAN BEST SELLER NASIONAL YANG DIREKOMENDASIKAN OLEH DR. BOYKE KARENA TERBUKTI BISA MEMBANTU RIBUAN PASANGAN YANG INGIN SEGERA HAMIL. BUKU PEGANGAN WAJIB UNTUK IBU HAMIL INI DIJAMIN AMAN DAN TIDAK DIJUAL SECARA OFFLINE. DAPATKAN SEGERA, BANYAK TIPS DARI DR. ROSDIANA RAMLI YANG HARUS ANDA KETAHUI.
BONUS SPESIAL MENANTI ANDA, PERSEDIAAN TERBATAS. JANGAN LUPA ISI FORM DIBAWAH!
BONUS SPESIAL MENANTI ANDA, PERSEDIAAN TERBATAS. JANGAN LUPA ISI FORM DIBAWAH!
Bahaya dan Gejala Infeksi Saluran Kemih Ibu Hamil serta Cara Pencegahannya - Baru-baru ini, publik tengah dikejutkan dengan berita meninggalnya putra selebritas Indra Bekti dan Aldila Jelita. Penyebabnya, Aldila mengalami infeksi saluran kemih (ISK) ketika sedang mengandung anak ketiga. Tak hanya istri Indra Bekti, data dari March of Dimes menerangkan, sekitar 10 % ibu hamil mengalami kondisi ISK ini.
Sebenarnya, infeksi saluran kemih tak hanya dialami wanita hamil saja, tapi pada saat tidak hamil pun wanita bisa berpotensi terkena hal yang sama. Bila kondisi tersebut menyerang ibu hamil dan tidak segera mendapatkan penanganan khusus dari dokter ahli, maka akan membahayakan kesehatan ibu dan nyawa janin, seperti yang disampaikan oleh dokter kebidanan dan kandungan Dana Gossett dari Northwestern Memorial Hospital Chicago.
ISK adalah kondisi organ tubuh dibagian ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra mengalami infeksi. Infeksi ini sebagian besar menyerang kandung kemih dan tidak berbahaya apabila segera ditangani. Namun bila diabaikan, infeksi bisa menjadi serius dan mempengaruhi kinerja ginjal, sehingga berakibat pada komplikasi seperti kelahiran premature, berat bayi kurang, dan kematian.
Jika dirunut, infeksi kandung kemih bisa terjadi seperti berikut ini:
Berawal dari ginjal yang fungsi utamanya menyaring kotoran dari darah dan dibuang bersama dengan air dalam bentuk urine. Kemudian urine mengalir melalui ureter menuju kandung kemih sebagai penampungan. Berlanjut lagi ke tempat pelepasan atau disebut juga uretra. Nah, pada saat bakteri jahat menginvasi bagian dari saluran kemih inilah yang menyebabkan terjadinya ISK.
Angka kejadian ISK pada ibu hamil termasuk cukup tinggi. Usia kehamilan trimester kedua, rahim membesar dan kandung kemih menjadi tertekan. Sehingga berakibat pada menurunnya daya tampung, tak heran jika ibu hamil sering buang air kecil dan tidak boleh ditahan. Kenapa? Alasannya karena bakteri dalam kandung kemih tak bisa keluar dan terperangkap, sehingga peluang berkembang biak semakin besar.
Trimester kedua ini ibu hamil juga sering mengalami keputihan karena peningkatan produksi hormon estrogen. Pada akhirnya, area miss V tersebut menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur karena terlalu lembab. Uretra pada perempuan yang relatif pendek, muara relatif terbuka serta jarak dengan anus sangat dekat menyebabkan potensi bakteri masuk ke uretra (saluran kemih) menjadi besar. Bakteri penyebab ISK yang paling umum adalah E. Coli.
Selain penyebab yang sudah dijelaskan di atas, penyebab yang paling umum karena hubungan intim.
Kristene Whitmore salah seorang profesor bidang urologi, Drexel University College of Medicine, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa penyebab ISK yang paling umum adalah karena hubungan badan. Bakteri bisa masuk dan menginfeksi miss V melalui proses foreplay ataupun penetrasi. Radang pada miss V juga menjadi tempat tinggal bakteri untuk berkembang biak.
INFEKSI SALURAN KEMIH TERJADI TANPA GEJALA
Sayangnya, kebanyakan ibu hamil tidak sadar akan bahaya ISK yang mengintai, karena memang prosesnya tidak ada tanda yang spesifik. Ibu hamil baru menyadari setelah kandung kemihnya terinfeksi, nyeri dan kram di perut bawah dan susah kencing. Terkadang tubuh menggigil, berkeringat, dan demam.
CARA MEMINIMALISIR DAN MENCEGAH INFEKSI SALURAN KEMIH
Sebenarnya, infeksi saluran kemih tak hanya dialami wanita hamil saja, tapi pada saat tidak hamil pun wanita bisa berpotensi terkena hal yang sama. Bila kondisi tersebut menyerang ibu hamil dan tidak segera mendapatkan penanganan khusus dari dokter ahli, maka akan membahayakan kesehatan ibu dan nyawa janin, seperti yang disampaikan oleh dokter kebidanan dan kandungan Dana Gossett dari Northwestern Memorial Hospital Chicago.
ISK adalah kondisi organ tubuh dibagian ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra mengalami infeksi. Infeksi ini sebagian besar menyerang kandung kemih dan tidak berbahaya apabila segera ditangani. Namun bila diabaikan, infeksi bisa menjadi serius dan mempengaruhi kinerja ginjal, sehingga berakibat pada komplikasi seperti kelahiran premature, berat bayi kurang, dan kematian.
Jika dirunut, infeksi kandung kemih bisa terjadi seperti berikut ini:
Berawal dari ginjal yang fungsi utamanya menyaring kotoran dari darah dan dibuang bersama dengan air dalam bentuk urine. Kemudian urine mengalir melalui ureter menuju kandung kemih sebagai penampungan. Berlanjut lagi ke tempat pelepasan atau disebut juga uretra. Nah, pada saat bakteri jahat menginvasi bagian dari saluran kemih inilah yang menyebabkan terjadinya ISK.
Angka kejadian ISK pada ibu hamil termasuk cukup tinggi. Usia kehamilan trimester kedua, rahim membesar dan kandung kemih menjadi tertekan. Sehingga berakibat pada menurunnya daya tampung, tak heran jika ibu hamil sering buang air kecil dan tidak boleh ditahan. Kenapa? Alasannya karena bakteri dalam kandung kemih tak bisa keluar dan terperangkap, sehingga peluang berkembang biak semakin besar.
Trimester kedua ini ibu hamil juga sering mengalami keputihan karena peningkatan produksi hormon estrogen. Pada akhirnya, area miss V tersebut menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur karena terlalu lembab. Uretra pada perempuan yang relatif pendek, muara relatif terbuka serta jarak dengan anus sangat dekat menyebabkan potensi bakteri masuk ke uretra (saluran kemih) menjadi besar. Bakteri penyebab ISK yang paling umum adalah E. Coli.
Selain penyebab yang sudah dijelaskan di atas, penyebab yang paling umum karena hubungan intim.
Kristene Whitmore salah seorang profesor bidang urologi, Drexel University College of Medicine, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa penyebab ISK yang paling umum adalah karena hubungan badan. Bakteri bisa masuk dan menginfeksi miss V melalui proses foreplay ataupun penetrasi. Radang pada miss V juga menjadi tempat tinggal bakteri untuk berkembang biak.
INFEKSI SALURAN KEMIH TERJADI TANPA GEJALA
Sayangnya, kebanyakan ibu hamil tidak sadar akan bahaya ISK yang mengintai, karena memang prosesnya tidak ada tanda yang spesifik. Ibu hamil baru menyadari setelah kandung kemihnya terinfeksi, nyeri dan kram di perut bawah dan susah kencing. Terkadang tubuh menggigil, berkeringat, dan demam.
CARA MEMINIMALISIR DAN MENCEGAH INFEKSI SALURAN KEMIH
- Menjaga kebersihan alat vital. Untuk mencegah penyebaran bakteri, sangat dianjurkan ketika buang air kecil, hendaknya menyiram dan mengelap bersih dari depan ke belakang, jangan terbalik.
- Buang air kecil jangan ditahan. Cara paling efektif untuk membersihkan kuman yang bersarang di kandung kemih dan uretra adalah dengan buang air kecil. Jika ditahan, kuman akan berkembang biak.
- Buang air kecil ketika hendak berhubungan intim dan sesudahnya untuk mengantisipasi penyebaran kuman.
- Buang air kecil hingga tuntas.
- Perhatikan asupan makanan minuman.
- Minum jus kranberi.
- Gunakan pakaian hamil yang nyaman dan bersih. Pakaian bekas yang tak layak pakai bisa dijual baju hamilnya.
